Kamis, 12 Maret 2015

penggunaan parasetamol berlebihan

Unknown     03.29     0


Hasil gambar untuk peduli kesehatan
Parasetamol ditengarai sebagai penghilang rasa nyeri paling populer di seluruh dunia. Namun adakah efek samping penggunaan parasetamol dalam jangka panjang? Untuk menjawab pertanyaan itu, Leeds Institute of Rheumatic and Musculoskeletal Medicine, Inggris, pun menggelar studi. Seperti apa hasilnya?



Studi yang dipimpin oleh Philip Conaghan tersebut menganalisa data dari delapan studi tentang penggunaan parasetamol dalam jangka panjang yang telah dipublikasikan. Dua dari delapan studi menemukan adanya peningkatan kematian hingga 63 persen pada yang mengonsumsi parasetamol dalam jangka panjang, dibandingkan yang tidak mendapat resep obat tersebut.

Empat studi lainnya menemukan adanya risiko tinggi masalah kardiovaskular, yakni dengan rentang 19-68 persen. Ada pula risiko perdarahan gastro-intestinal dan efek samping intestinal lainnya, dengan angka 49 persen. Sementara tiga studi lainnya menemukan adanya efek buruk pada ginjal.

Baca juga: Kisah Konyol Para Pecandu, Kibuli Dokter Hanya untuk 'Mabuk' Parasetamol

Dalam kasus-kasus yang ditemukan, risiko yang didapat tergantung pada dosis. Jadi semakin tinggi dosis yang digunakan, maka semakin besar risikonya. Demikian analisis yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, dan dikutip dari AFP, Sabtu (7/3/2015).

Para analis lantas memperingatkan dokter agar lebih berhati-hati ketika meresepkan obat, tak terkecuali parasetamol. Meskipun memang risiko secara absolutnya bisa dikatakan kecil.

Namun ahli lain tidak sepakat dengan temuan ini. Menurut mereka, analisis yang dilakukan tidak bisa menjelaskan apakah masalah kematian dan problem kesehatan yang dialami seseorang itu memang karena penyakit yang mendasari atau karena dipicu oleh penggunaan parasetamol itu.

Nick Bateman, seorang profesor toksikologi klinis di University of Edinburgh di Skotlandia, menyebut sejauh ini parasetamol masih tetap analgesik paling aman yang tersedia. Akan tetapi yang disarankan adalah penggunaan parasetamol dengan dosis rendah dan digunakan dalam jangka pendek saja.

"Itu merupakan saran umum untuk semua obat-obatan," ucap Bateman.

Baca juga: Diberikan Sembarangan, Parasetamol Bisa Timbulkan Gangguan Hati pada Anak

Sementara Seif Shaheen, seorang profesor epidemiologi pernapasan di Queen Mary University di London, berkomentar dengan berbagai keterbatasan, maka studi tersebut tidak bisa memperkuat bukti adanya efek berbahaya dari penggunaan parasetamol.

"Penelitian lebih lanjut untuk mencari kemungkinan adanya efek merugikan dari obat yang sering digunakan ini akan lebih bijaksana," sarannya.

0 komentar:

Daftar Blog Saya

Submit ExpressReputation Management

Tayangan halaman minggu lalu




© 2014 Inspirasi Terpendam. Designed by Bloggertheme9 | Published By Gooyaabi Templates.
Proudly Powered by Blogger.